reporter-channel – Kericuhan pasca laga Persib lawan Persija, beberapa waktu lalu di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berbuntut panjang.
Aparat kepolisian Resor Kota, Polresta, Bandung, siang mendatangi rumah sakit umum daerah (RSUD) Oto Iskandar Dinata, di jalan raya Gading Tutuka Soreang, Kabupaten Bandung.
Didampingi perwakilan suporter dan manajemen Persib Bandung, kedatangan aparat untuk memastikan kondisi seorang steward atau petugas lapangan, yang menjadi korban pemukulan.
Pemukulan dilakukan oknum suporter saat terjadi aksi kericuhan, pasca pertandingan Liga Indonesia antara tuan rumah Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Seperti diketahui, usai laga yang digelar di stadion Si Jalak Harupat Kutawaringin, Kabupaten Bandung, pada 23 September 2024 lalu, kericuhan pecah di dalam stadion.
Ratusan suporter mengamuk dan sejumlah steward menjadi sasaran amuk suporter. akibat peristiwa tersebut, sebanyak 8 orang steward terluka.
Sementara satu orang korban atas nama Irfan masih dirawat di ruangan RSUD Otista, akibat luka benda tumpul dibagian punggung, dan kepala hingga bagian mata.
Kasus ini pun akhirnya berbuntut panjang. penyidik polresta bandung yang turun tangan dengan memeriksa sejumlah saksi dan rekaman cctv.
Kombes Pol Kusworo Wibowo, Kapolresta Bandung mengatakan, Saat ini polisi sudah menangkap satu orang suporter yang terlibat dalam aksi kericuhan dan pemukulan terhadap para korban.
“Kami akan terus mengejar pelaku lain dan memastikan mereka mendapat hukuman yang setimpal. Ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada suporter yang berniat membuat kericuhan,” tegas Kusworo.
Para korban pemukulan saat ini sudah memberikan laporkan terkait kasus ini ke polisi agar proses hukum terus berlanjut.
Dari hasil penyelidikan, kasus kericuhan ini dipicu dendam sekaligus perselisihan steward dengan suporter dalam pertandingan internasional Liga Champions Asia, yang meluas hingga kericuhan pecah di liga domestik.
Bahkan sebelumnya, akibat adanya perselisihan tersebut, ribuan suporter sempat melakukan unjuk rasa di kantor manajemen Persib.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan suporter atau Bobotoh Persib, secara langsung menyampaikan permintaan maaf ke korban.
Namun demikian, korban meminta agar kasus ini tetap diusut tuntas secara hukum.