
reporter-channel-–Sejumlah organisasi Relawan Jokowi (Presiden Joko Widodo) beramai-ramai mendatangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan, Senin, 31 Juli 2023. Mereka terdiri dari Barikade 98, Foreder, Sekber Jokowi Nusantara, ABJ, JPKP, SOLMET, Relawan Indonesia Bersatu, Barisan Pembaharuan, AKAR, Indonesia Hari Ini (IHI), SEKNAS, dan Bara JP.
Para relawan Jokowi itu datang ke Bareskrim pukul 15.30 WIB untuk melaporkan pengamat politik sekaligus aktifis Pro Demokrasi Rocky Gerung atas dugaan penghinaan atas Presiden Joko Widodo. Mereka geram karena Rocky dianggap telah mengumpat Presiden Jokowi dengan kata-kata yang kasar.
“Hari ini kita melihat video Rocky Gerung, yang menyatakan Jokowi b******* t****. Dan ini adalah pernyataan yang bisa dikategorikan penghinaan terhadap Presiden, yang tentu kami yang menjadi bagian dari rakyat Indonesia merasa penghinaan ini tidak bisa kami biarkan,” ujar Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani.
Namun laporan polisi (LP) mereka ditolak. Mereka diarahkan polisi untuk membuat aduan saja. “Kita telah selesai dari SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), dan alhamdulillah LP kita tidak diterima. Kita buat dalam bentuk pengaduan. Pengaduan kita yang kita masukkan kepada pihak penyidik,” kata Sekjen Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP) Relly Reagen di Mabes Polri, tadi malam.
Kata Relly Bareskrim menolak laporan mereka karena berdasarkan peraturan perundangan harus ada klarifikasi dari Presiden Jokowi langsung sebagai pihak yang dirugikan. “Mereka merasa tidak mungkin memanggil Presiden,” kata Relly di Bareskrim setelah 9 jam konsultasi dengan petugas kepolisian.
Meskipun sifatnya pengaduan masyarakat, pengaduannya itu masih ada kemungkinan untuk naik menjadi laporan polisi, jika penyidik telah menerima laporan Presiden Jokowi dan mengklarifikasi pengaduan relawan. “Bukti videonya udah kami serahkan, kami sertakan yaitu kanal YouTube Refly Harun,” kata Relly.
Menurut Benny, tidak ada seorang pun yang boleh menghina Presiden Jokowi. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia telah memilih Jokowi sebagai sosok pemimpin negara. “Presiden kita ini hasil dari proses demokrasi, yang dipilih oleh mayoritas rakyat Indonesia,” ujarnya.
Selain soal dugaan penghinaan, para relawan juga melaporkan Rocky soal dugaan provokasi. Rocky dituduh telah mengajak masyarakat untuk menggelar aksi layaknya 1998. “Bahkan memprovokasi rakyat untuk tanggal 10 turun melakukan aksi sebagaimana yang terjadi di 98,” kata Benny.
Pelaporan para relawan Jokowi itu didasari sebuah rekaman video yang memperlihatkan ketika Rocky Gerung tampil di panggung dan menyebut Jokowi hanya memikirkan kepentingan sendiri di penghujung masa jabatannya sebagai Presiden. Aktifis Pro Demokrasi itu juga melontarkan kata kasar.
“Kalau gak jadi presiden nanti dia akan jadi rakyat biasa, tapi ambisi Jokowi akan mempertahankan legasinya. Dia pergi ke Cina untuk tawarkan IKN, dia mondar mandir dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya,” kata Rocky. “Dia cuma pikirkan nasibnya sendiri, dia gak memikirkan nasib kita,” lanjut Rocky dalam video itu. “Itu B******* yang T****…,” ujarnya. (HW)