reporter-channel – Mantan gubernur DKI Jakarta Anies gagal maju di Pilkada Jawa Barat. Kepastian ini dinyatakan juru bicara Anies, Sahrin Hamid di rumah pemenangan Anies di Jalan Brawijaya Jakarta Selatan. Di hari terakhir pendaftaran cagub-cawagub nama Anies santer disebut akan menjadi bakal calon gubernur (bacagub) dari PDIP untuk Pilkada Jawa Barat bersanding dengan politisi PDIP Ono Surono. Namun sekitar pukul 21.30 WIB, juru bicara Anies Sahrin Hamid mengabarkan Anies tidak maju di Pilgub Jawa Barat.
“Anies tidak maju di Jabar”, ujar Sahrin dalam pesan singkatnya kepada wartawan.
Usai dipastikan tidak maju di Pilgub Jawa Barat pada Kamis malam Anies menemui wartawan di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Anis menyampaikan terima kasihnya kepada wartawan yang telah lama menunggunya sejak pagi hingga malam.
“Yang jelas saya berterima kasih buat semuanya teman-teman. Dan selalu semuanya jaga semangat, kita semua ingin jaga demokrasi kita terus sehat,” kata Anies.
Sebelum kandas di Jawa Barat, Anies sempat kandas di Pilkada Jakarta. PDI Perjuangan yang belum mencalonkan gubernur menyatakan siap mengusung Anies bersanding dengan aktor Rano Karno, namun setelah terjadi ‘drama-drama’ politik jelang deklarasi, Anies gagal menjadi bacagub di DKI Jakarta. PDIP lebih memilih mengusung kader sendiri yaitu Pramono Anung-Rano Karno, keduanya telah resmi mendaftar ke KPUD dan telah memeriksa kesehatannya.
Pasca Anies gagal nyagub dalam Pilkada 2024 muncul rumor bahwa Anies memang dijegal untuk menjadi calon gubernur. Isu penjegalan Anies dilontarkan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono yang sebelumnya dikabarkan akan mendampingi Anies di Jawa Barat.
“Kami yakin betul Pak Anies itu itu adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jawa Barat. Tapi kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya Pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan” ujar Ono di kantor KPU Jawa Barat.
Ketika ditanya siapa pihak-pihak yang tidak menginginkan Anies diusung di Jawa Barat, Ono mengatakan, “Mulyono dan geng”
Siapakah sosok “Mulyono”?, dia adalah sosok yang kerap diasosiasikan dengan presiden Joko Widodo karena nama Mulyono adalah nama kecil Jokowi, namun pihak istana membantah tudingan Jokowi cawe-cawe untuk menjegal Anies.
“Keputusan pencalonan atau tidak dicalonkannya seseorang diputuskan melalui mekanisme internal partai masing-masing,” kata Ari dalam keterangan persnya, Jumat (30/8/2024).
Jokowi pun turut buka suara terkait tudingan tersebut. Jokowi mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) termasuk Pilgub merupakan urusan partai politik (parpol) dan koalisi.
“Ada mekanisme, ada proses di situ, saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya?,” ujar Jokowi di Jakarta.