reporter-channel – Angka kematian akibat Covid-19. Jumlah persentase kasus Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan rata-rata dunia. Ini dilihat dari data per 1 September 2020. Di Indonesia jumlahnya 42.009 kasus dengan persentase 23,7%, sementara rata-rata dunia berada di angka 26,6%.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat jumpa pers di kantor presiden Jakarta mengatakan, Jumlah kesembuhan di Indonesia juga lebih baik, yaitu sebesar 128.057 kasus atau 72,1%, sedangkan rata-rata dunia berada di 69,97%.
“Tingkat kesembuhan daerah dengan persentase kesembuhan tertinggi berada di Sulawesi Tengah 90.78%, Kepulauan Bangka Belitung 90.79%, Nusa Tenggara Timur 88.14%, Gorontalo 86.87% dan Bali 85.76%,” kata Wiku.
“Persentase kesembuhan terendah yang pertama Aceh 15.38%, Jambi 49.34%, Bengkulu 53.06%, Riau 55.49% dan Jawa Barat 55.81%. Ini kesembuhan harus ditingkatkan,” lanjutnya.
Untuk perkembangan kasus positif Covid-19 secara mingguan, ada kenaikan sebesar 32.9%. Ada 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi diantaranya Jawa Barat lebih dari 100%, Jawa Tengah naik 56.4%, Kalimantan Timur naik 39,2%, DKI Jakarta naik 36.9%, dan Jawa Timur naik 20.8%.
“Karena ini harus ditekan, tetap melakukan testing dengan lebih masif, tetapi kasus positif juga harus ditekan,” tambahnya.
Lalu, untuk persentase kematian saat ini jumlah kematian berjumlah 7.505 kasus atau 4,2%, dan rata-rata dunia sebesar 3,34%.
“Jadi kondisinya di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia,” ucapnya.
Pada kasus kematian juga terjadi kenaikan secara mingguan. Persentase kenaikan tertinggi berada di Bengkulu naik 7.29%, Jawa Tengah 7.18%, Jawa Timur 7.07%, Nusa Tenggara Barat 5.76% dan Sumatera Selatan 5.68%.
Jumlah kematian secara nasional terjadi kenaikan sebesar 24.4%. Angka kematian tertinggi per daerah berada di Jawa Tengah naik lebih dari 100%, Aceh naik 100%, Bali naik lebih dari 100%, Riau naik lebih dari 100% dan Jawa Timur naik 18.8%.
Sementara perkembangan peta zonasi risiko mingguan, ada 65 kabupaten/kota risiko tinggi (zona merah), 230 kabupaten/kota risiko sedang (zona oranye), 151 kabupaten/kota risiko sedang (151 kabupaten/kota, 42 kabupaten/kota tidak ada kasus baru dan 26 kabupaten/kota tidak terdampak atau masuk dalam zona hijau.
“Jadi terlihat daerah dengan risiko tinggi, naik cukup pesat dari 6.32% menjadi 12.65% kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Sedangkan zona hijau atau tidak terdampak, turun dari 13.82% menjadi 13.22%,” ujarnya.
Pada minggu ini Wiku menyebut ada 43 kabupaten/kota dengan risiko sedang bergeser menjadi risiko tinggi yang tersebar pada 16 provinsi. Ia meminta pada 43 kabupaten/kota tersebut agar bekerja lebih keras untuk memperbaiki keadaannya menjadi lebih baik.