reporter-channel – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang menular melalui nyamuk Aedes Aegypti, terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jangka waktu peningkatan DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali, semakin pendek menjadi 5 tahun bahkan 3 tahun. Ini disebabkan karena perubahan cuaca yang semakin tidak menentu.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, di ASEAN Dengue Day 2024 yang digelar di Batam, Indonesia, 26-28 Juni 2024. Menurutnya nyamuk merupakan binatang yang paling ganas, pembunuh no.1 di dunia.
“Nyamuk itu ternyata setiap tahun membunuh 1 sekitar juta orang di dunia,” ucap Imran.
Imran menambahkan, sejak ditemukan 1968, terjadi puncak peningkatan kasusnya dulu setiap 10 tahun sekali, bersamaan dengan terjadinya El Nino.
“Ada siklus peningkatan kasus DBD, karena cuaca tidak karu-karuan semakin lama intervalnya semakin pendek. Bahkan kalau di Jakarta itu tidak ada, setiap tahun pasti ada kasus demam berdarah. Jadi inilah yang saya kira perlu diwaspadai,” tambahnya.
Imran mengingatkan kepada dinas-dinas kesehatan daerah untuk perlu adanya upaya-upaya inovatif dan evaluasi dalam penanggulangan penyakit Demam Berdarah agar menurun. Untuk diketahui, kasus DBD sampai Desember 2023 ada 114 ribu kasus. Sedangkan di 2024, sampai akhir Juni jumlahnya sudah mencapai 146 ribu di Indonesia.