reporter-channel – Anies Baswedan dan Muhaimin Isandar, bakal calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, berkunjung ke Kantor DPP PKS, di Jakarta Selatan, hari ini, Selasa 12 September 2023. Keduanya didampingi beberapa elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Kedatangan mereka, kata Anies, selayaknya anak yang meminta restu dari orang tuanya. “Ini adabnya, kalau kita membawa seperti ke tempat orang tua, bawa calon mantu, harus dikenalkan, tapi yang sekarang ini tidak perlu dikenalkan sudah terkenal dan sudah bekerja bersama,” kata Anies di Kantor DPP PKS.
Menurut bekas Gubernur DKI Jakarta itu, posisinya sekarang adalah melaporkan kepada keluarga besar PKS, kalau dia sudah menjalankan amanat yang diberikan sejak 23 Februari 2023. Amanat itu adalah menjalani rangkaian dalam memilih cawapres pendampingnya.
Anies mengaku bersyukur, karena amanat itu dapat terlaksana dengan baik, sehingga saat ini dia bisa mengantarkan Muhaimin Iskandar untuk diperkenalkan sebagai calon wakil presiden. Ia berharap, pertemuan ini menjadi awalan yang baik untuk Indonesia.
Muhaimin, kata Anies, adalah sosok yang penuh pengalaman. Pengalamannya dalam organisasi dimulai sejak bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), kemudian aktif di LKIS di Yogyakarta, lalu aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), hingga kemudian menjadi Wakil Ketua DPR, lalu Wakil Ketua MPR dan juga Menteri Tenaga Kerja.
“Dengan peran-peran kenegaraan, peran-peran pemerintahan yang dilakukan, ketika bicara sebuah kerja bersama, ini bukan sekadar bekerja untuk pemenangan tapi bekerja untuk melaksanakan misi ketika menang ke depan,” kata Anies.
Memilih Muhaimin sebagai calon wakil presiden, kata Anies, bukan proses yang pendek. Ia bersyukur, proses panjang itu sampai ke ujung yang membuahkan deklarasi pasangan capres-cawapres. “Ini merupakan sebuah pertemuan antara kesempatan dengan kesiapan,” ujarnya.
Sebelum siap menjadi sekondan Anies, Muhaimin mundur dari poros pendukung Prabowo Subianto, Koalisi Indonesia Maju. Ia dan PKB lalu memutuskan bergabung ke Koalisi Perubahan, dan Muhaimin ditetapkan sebagai bakal calon wakil presiden Anies.
Begitu Muhaimin dan PKB bergabung, formasi Koalisi Perubahan berubah, ketika Demokrat menyatakan keluar karena menganggap NasDem dan Anies mengambil keputusan sepihak dengan bergabungnya PKB dan memutuskan Cak Imin cawapres. Adapun PKS tetap di Koalisi Perubahan. Anies-Muhaimin silaturahmi. (HW)