reporter-channel – 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunungapi Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mengungsi. Pusat kawah Gunungapi Ruang telah ditetapkan menjadi zona berbahaya.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, hingga Kamis malam (2/4/2024) dari 9.083 warga, sudah ada 3.364 warga yang mengungsi keluar dari Pulau Tagulandang. Sedangkan 5.719 warga lainnya dalam proses evakuasi yang dilakukan secara bertahap.
“Paling tidak ada 9 ribu lebih warga dalam radius 7 Kilometer yang segera harus diungsikan,” ucap Suharyanto.
Suharyanto menambahkan, proses evakuasi warga dilakukan dengan menggunakan kapal laut KM Glory Mery, KRI Kakap-811, KM Marina Bay, KM Lohoraung, KPL Basarnas, KM Lokongbanua, KM Barcelona Lii dan KM Beacukai. Proses evakuasi ini dilakukan secara bertahap sejak 30 April hingga 2 Mei 2024 dan diharapkan dapat selesai dalam waktu 3 hari kedepan.
“Mudah-mudahan dalam tiga hari ini proses evakuasi ini bisa selesai,” tambahnya.
Lokasi pengungsian sementara bagi warga yang dievakuasi telah disiapkan oleh pemerintah di Sentra Tumou Tou Manado, Sentra di Paal 4 UPT Kemensos, Bapelkes Malalayang, BLK Bitung, Pulau Siau dan beberapa wilayah lain secara mandiri.
Untuk diketahui, erupsi Gunungapi Ruang terjadi pada tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024. Bahkan menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada tahun 1871 memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang.