reporter-channel – Warga Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikejutkan dengan ledakan besar yang terjadi di Gudang Amunisi Yon Armed 7/ 105 GS. Gudang peluru meledak sekitar pukul 18.00 WIB. Ledakan tersebut membuat warga di sekitar kejadian panik, pasalnya besarnya suara ledakan terdengar hingga beberapa Kilometer dan api ledakan yang timbul membuat warga semakin panik. Banyak warga berhamburan ke luar rumah takut menjadi korban amunisi nyasar, sebab warga juga mendengar ada granat yang terlempar hingga ke permukiman Kota Wisata.
Pangdam Jaya Mayjen Mohamad Hasan dalam keterangan persnya mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. “Sampai dengan saat ini, kami sudah mengecek seluruh lokasi di perimeter kita sampai ke arah Pulo Gebang tidak ada korban jiwa” katanya kepada wartawan. Mohamad menduga ledakan terjadi akibat adanya amunisi yang kedaluwarsa yang sudah dikembalikan dan pihaknya sudah memproses surat untuk pemusnahan amunisi.
Meledaknya Gudang Amunisi Yon Armed 7/ 105 GS ini viral di media sosial X, dimana banyak netizen memposting foto dan video saat ledakan terjadi. Dari video yang beredar di media sosial ledakan yang terjadi sangat besar dan warga pun menduga pasti ada korban jiwa. Bahkan beredar foto sebuah granat tergeletak di depan rumah warga akibat ledakan tersebut. Hal ini semakin membuat warga khawatir menjadi korban amunisi nyasar. Penyebab pasti ledakan besar ini masih dalam proses penyelidikan.
Bukan Pertama Kali Terjadi
Ledakan gudang peluru di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang trending di media sosial X ini bukanlah kejadian pertama dialami angkatan bersenjata Indonesia. Kejadin serupa pernah terjadi pada gudang amunisi di Pangkalan Utama TNI AL III di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, yang meledak pada Rabu 5 Maret 2014. Musibah itu terjadi saat para anggota TNI AL yang berjaga berupaya memadamkan api di gudang. Pukul 09.20 WIB terjadi ledakan kecil yang membuat anggota TNI berlari menghindar. Akibat kejadian ini dilaporkan satu orang tewas dan 87 lainnya menderita luka.
Ledakan besar gudang peluru milik tentara juga terjadi 40 tahun silam di Cilandak, Jakarta Selatan, tepatnya tanggal 29 Oktober 1984. Ledakan dahsyat meluluhlantakkan gudang peluru milik Korps Marinir Angkatan Laut, Jalan KKO, Cilandak, Jakarta Selatan.
Ledakan ini membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah. Warga di kawasan sekitarnya yaitu Pasar Minggu, Ciganjur, Jagakarsa, Lenteng Agung ramai-ramai mengungsi mencari tempat aman. Ledakan dahsyat ini terjadi malam hari. Akibat kejadian ini banyak rumah warga jebol, listrik padam dan suara gemuruh amunisi semakin membuat suasana mencekam. Saat itu informasi sangat simpang siur sehingga membuat warga semakin panik. Esok harinya banyak sekolah yang meliburkan siswanya. Saking besarnya ledakan gudang peluru Korps Marinir Cilandak, ada warga di daerah Depok dan Serpong yang mendengarnya, seperti suara gemuruh petir dari kejauhan.
Harian Berita Yudha pada 2 November 1984 melaporkan 4821 warga mengungsi. Lima hari setelahnya Berita Yudha kembali melaporkan 3.714 rumah rusak, 224 orang terluka, dan 17 orang meninggal dunia. (SZ)