reporter-channel – Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 12 jam, akhirnya delegasi Indonesia dengan membawa bantuan kemanusiaan Palestina tiba di Bandara Internasional Kairo, Mesir, pada Kamis (4/4/2024) pukul 10.00 waktu setempat. Bantuan diberikan melalui Pemerintah Mesir karena terdapat kurang lebih 1.5 juta warga pengungsi Palestina yang berada di Mesir.
Bantuan kemanusian senilai 15.1 Milyar Rupiah itu berisi obat-obatan, alat kesehatan, logistik dan barang lainnya sesuai permintaan yang tertuang dalam nota diplomatik yang dikirimkan Pemerintah Mesir kepada Pemerintah Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto mewakili Indonesia menyerahkan secara simbolis bantuan kemanusiaan kepada perwakilan Kementerian Kesehatan, Mesir.
Acara penandatanganan berita acara serah terima bantuan kemanusiaan dilakukan di ruang VIP Bandara Internasional Kairo, antara Kepala Biro Hukum dan Kerjasama BNPB Irma Dewi Rismayati dengan Associate Minister for International Relations of Ministry of Health and Population Dr. Hatem F. Amer, disaksikan jajaran Pemerintah Kairo, delegasi dari Indonesia lainnya yang meliputi Anggota Komisi VIII DPR RI, Plt. Deputi bidang koordinasi pemerataan pembangunan wilayah dan penanggulangan bencana Kemenko PMK, Kepala Biro Keuangan BNPB Widyaiswara, perwakilan Kemenlu, Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI dan KBRI Kairo.
Suharyanto berharap bantuan yang diberikan oleh Indonesia kepada Palestina melalui Pemerintah Mesir dapat bermanfaat bagi warga Palestina yang mengungsi maupun dirawat di wilayah Mesir. Dan juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Mesir.
“Mudah mudahan bantuan ini dapat sedikit meringankan penderitaan dari rakyat Palestina akibat konflik di wilayah Gaza,” ucap Suharyanto.
Perwakilan Kementerian Kesehatan Mesir Dr. Hatem F. Amer mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah mendukung upaya negaranya untuk membantu warga Palestina.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Indonesia yang telah mendukung kami, khususnya dalam hal obat-obatan dan alat kesehatan, untuk merawat dan menangani warga Palestina yang menjadi korban konflik,” kata Hatem.
Setelah penyerahan bantuan selesai, delegasi Indonesia diajak meninjau kondisi para korban perang di Nasser Institute Hospital for Research and Treatment. Salah satunya melihat pasien anak yang bernama Abdullah. Pasien sempat dinyatakan kritis hingga akhirnya dapat diselamatkan setelah dilakukan tindakan operasi pemasangan plate atau pen di tulang pada tungkai bawah sebelah kiri.
Rumah sakit Nasser Institut sudah menerima sebanyak 97 pasien warga Palestina sejak dibukanya perbatasan pada 1 November 2023 lalu. Sampai Kamis (4/4/2024) masih terdapat 36 pasien yang dirawat dengan kasus yang beragam. Menurut Kepala Rumah Sakit Nasser Institute dr. Mahmoud Saied, kasus pasien yang paling banyak ditangani adalah kasus orthepedic yang diakibatkan serangan bom.