reporter-channel – Sudah 2 minggu ini air PAM Jaya yang mengalir ke rumah-rumah warga di wilayah Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres mati, kalaupun mengalir air yang keluar sangat kecil dan sebentar, padahal warga sudah menyedotnya dengan pompa air.
Salah seorang warga Kampung Maja, Kelurahan Pegadungan, Yani (40 thn) menuturkan, akibat matinya aliran air PAM dia harus membeli air pikulan yang harganya sangat mahal. Satu pikul air dibeli 10 Ribu Rupiah dan Yani harus menambah pengeluaran untuk lima pikul air setiap hari.
“Ini gimana nih PAM, airnya kecil, keluarnya kadang-kadang padahal kalo kita telat bayar langsung kena denda, kita terpaksa beli air pikulan” ujar Yani dengan nada sewot.
Selain di Kampung Maja, warga Komplek Merpati, Kelurahan Pegadungan juga mengeluhkan matinya air PAM yang sudah berlangsung selama dua minggu.
Menurut Ketua LMK Rw 010 Kelurhan Pegadungan Hardo Prastowo, pihaknya sudah meminta tim teknis PAM Jaya untuk memompa air agar air dapat mengalir kembali di Komplek Merpati. Namun setelah dilakukan pemompaan, air tetap tidak mengalir.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Hardo terpaksa membeli air dari perusahaan air swasta sebanyak 1 tanki berkapasitas 8 meter kubik seharga Rp300 Ribu, setiap 4 hari sekali.
Hardo terpaksa membeli air dari perusahaan swasta karena air gratis yang dikirim pihak PAM Jaya jauh dari mencukupi.
PAM Jaya menjatahkan satu rumah sebanyak 1 Meter Kubik, sementara 1 mobil tanki milik PAM Jaya yang berisi 4 Meter Kubik hanya datang 5 kali dalam sehari, sedangkan jumlah rumah di komplek merpati ada 250 rumah
“Kami meminta PAM Jaya agar mengirimkan air bersih gratis untuk semua rumah, agar masyarakat bisa tercukupi kebutuhan air bersih khususnya di Rw 010 Komplek Merpati”. Tegas Hardo.
Sementara itu dalam pengumuman resminya melalui Akun X (Twitter), PAM Jaya menginformasikan hingga saat ini IPA Hutan Kota belum mampu mensuplai air bersih ke pelanggan.
Menurut PAM Jaya, macetnya suplai air ini setelah sebelumnya terjadi insiden kebakaran pada 14 agustus lalu, yang mengakibatkan terbakarnya beberapa unit pipa ACF. Insiden kebakaran ini mengakibatkan pasokan air di 14 Kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara terganggu. Pihak PAM berjanji pasokan air bersih akan kembali lancar pada tanggal 20 September yang akan datang.
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, PAM Jaya melakukan pengaturan lalu lintas air di jaringan agar masyarakat tetap mendapatkan pasokan air secara bergantian.
Sementara untuk wilayah Jakarta Barat yang pasokan airnya berasal dari Perumdam Tirta Kerta Raharja Tangerang, Pihak PAM Jaya berjanji air akan mengucur lancar dalam satu minggu kedepan.