
Siswa Keracunan Makanan Gratis Di Bogor Jadi 223 Orang
Bogor – Siswa yang mengalami keracunan usai menyantap makanan program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat, bertambah. Dari yang sebelumnya berjumlah 210, hari ini, Selasa, 13 Mei 2025, total menjadi 223 siswa dari TK hingga SMA yang mengalami keracunan.
“Korban yang terdata hari ini sebanyak 9 orang, sehingga total korban menjadi 223 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Data itu didapatkan berdasarkan penyelidikan epidemiologi lanjutan terhadap 13 sekolah yang terdampak. Sebanyak lima orang menjalani rawat inap dan empat orang lainnya menjalani rawat jalan karena diduga keracunan seusai mengkonsumsi makanan program MBG.
“Kemudian terdapat laporan 27 orang yang sudah selesai rawat inap, sehingga jumlah total yang masih berada di RS (rumah sakit) sebagai pasien rawat inap sebanyak 18 orang,” kata Sri Nowo Retno.
Sri Nowo mengatakan bahwa data itu masih bisa bertambah seiring dengan penambahan pendataan. Menurut Sri, dari 223 orang siswa yang keracunan, sebanyak 45 orang menjalani rawat inap, 49 rawat jalan, dan 129 mengalami keluhan ringan.
“Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang terpapar jika ada penambahan kasus dan koordinasi dengan rumah sakit untuk penanganan pasien dengan baik,” ujarnya.
Secara kumulatif total korban yang tercatat sebanyak 223 orang. “Dengan rincian 45 orang menjalani rawat inap, 49 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/5/2025).
Sebaran 45 korban yang menjalani rawat inap selama KLB ini tersebar di RS Hermina sebanyak 11 orang, RS Islam sembilan orang, Mayapada lima orang, RS Azra empat orang, RSUD Kota Bogor empat orang.
Lalu ada juga di RS PMI sebanyak tiga orang, RS EMC dua orang, RS Graha Medika dua orang, RS Juliana dua orang, RS RS Salak dua orang, dan RS Siloam satu orang.
Korban keracunan ini berasal dari sembilan sekolah. “TK Bina Insani 28 orang, SD Bina Insani 13 orang, SMP Bina Insani 96 orang, SMA Bina Insani satu orang, SDN Kukupu 3 delapan orang, SDN Kedung Waringin tujuh orang, SMP Bina Greha delapan orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 46 orang,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bogor tetap melakukan pemeriksaan sampel MBG ini. “Bersamaan dengan hal ini, kami sampaikan hasil pemeriksaan lab belum semua selesai, hal ini dikarenakan sampel sampel yang didapatkan dikirim secara bertahap,” ujarnya.
Kemarin Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagai dampak atas peristiwa keracunan yang dialami ratusan siswa setelah menyantap makanan program MBG. Pemerintah Kota Bogor meminta siswa yang terdampak untuk segera berobat ke rumah sakit.
“Atas kejadian ini, Pemkot Bogor telah menetapkan status KLB. Jumat itu kita tetapkan KLB supaya siapa pun yang terdampak, terindikasi keracunan silakan berobat ke rumah sakit,” kata Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Penetapan KLB, kata Dedie, diperlukan untuk menindaklanjuti penanganan korban keracunan. Dia menyebut biaya pengobatan gratis.