reporter-channel – Gunungapi Ibu yang berada di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, dan memiliki status Awas sejak Kamis (16/5/2024) meletus sebanyak 2 kali pada Sabtu malam (18/5/2024) pukul 20:08 WIT dan 20:34 WIT.
Erupsi yang pertama tinggi kolom abu teramati hingga 4.000 Meter di atas puncak kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut pada pukul 20.08 WIT. Sedangkan erupsi yang kedua terjadi dengan jeda 24 menit kemudian atau pukul 20.34 WIT, dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 Meter di atas puncak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.
Seluruh tim Badan Nasionla Penanggulagan Bencana (BNPB), Bdan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat, TNI dan Polri melakukan evakuasi turun ke 7 desa untuk segera membawa warga ke lokasi pengungsian. Salah satunya Desa Sangaji Nyeku, Kecamatan Ibu Utara yang berjarak 6 Km dari gunungapi dan berhadapan langsung dengan bukaan kawah bagian utara, kini dikosongkan.
Data sementara yang dihimpun tim lapangan, lebih dari 1.000 warga di 7 desa yang dievakuasi. Sejumlah kendaraan truk taktis milik TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan mobil bak terbuka milik warga terus berdatangan ke tempat pengungsian di Desa Tongute Ternate Asal dan Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu Tengah.
Meski Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan perluasan sektoral berjarak 7 Km ke arah bukaan kawah di bagian utara kawah aktif harus dikosongkan, tetap saja masih ada warga yang beraktifitas di desanya.
Saat ditanya, salah satu warga mengaku nekat kembali ke rumah pada siang hari untuk memastikan kondisi rumah aman selama mereka tinggal sementara di pengungsian. Jika matahari sudah condong ke arah barat atau ada tanda-tanda erupsi yang besar, maka mereka akan segera kembali ke pengungsian untuk istirahat dan menyelamatkan diri.
Deputi 5 BNPB Lilik Kurniawan memberikan imbauan kepada warga agar tidak terlalu sering kembali ke rumah selama belum ada rekomendasi dari pihak PVMBG dan pemerintah daerah setempat yang memperbolehkan untuk pulang ke rumah. Lilik memastikan seluruh fasilitas dan kebutuhan dasar warga pengungsi sudah terpenuhi.
“Karena mash level IV dan belum ada rekomendasi untuk kembali ke rumah, maka sebaiknya tidak pulang-pulang dulu,” ucap Lilik.
Lilik juga meyakinkan masyarakat bahwa selama mereka berada di pengungsian, ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang berpatroli memastikan keamanan. Lebih dari itu, Lilik juga mengatakan bahwa kehadiran BNPB, BPBD dan Babinsa menjadi wujud bahwa pemerintah mulai dari pusat hingga level desa/kelurahan telah bersinergi untuk keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi.