reporter-channel – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pantau penanganan pengungsi akibat erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-laki yang jumlahnya 11.553 warga Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (12/11/2024).
Saat pimpin rapat koordinasi di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gibran minta pemerintah hadir dalam penanganan darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Gibran juga tegaskan perlunya perencanaan yang matang, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Seperti persediaan bantuan logistik, masalah kesehatan para warga terdampak, penanganan khusus pada kelompok prioritas, yaitu balita, ibu hamil, lansia dan ibu menyusui, dan juga antisipasi terhadap potensi terjadinya banjir lahar.
“Kita ingin pemerintah hadir di saat-saat darurat seperti ini,” ucap Gibran.
“Untuk selanjutnya, hasil rapat akan kita laporkan ke Pak Prabowo,” tambahnya.
Wapres Gibran berharap seluruh upaya maksimal dikerahkan untuk keselamatan warga sehingga langkah penanganan dapat terlaksana secara efektif dan masyarakat terdampak dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Sementara dihadapan para awak media, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa Wapres minta untuk membedakan tempat pengungsian bagi lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
“Bapak Wapres mengarahkan untuk membedakan tempat pengungsian antara yang umum, lansia, hamil, menyusui, dan anak anak, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat,” kata Suharyanto.
Jajaran menteri dan kepala badan terkait yang hadir dalam rapat membahas fokus pada langkah-langkah cepat untuk memastikan masyarakat terdampak merasakan kehadiran pemerintah dalam masa kedaruratan. Yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Kepala Badan Geologi M. Wafid.
Seperti diketahui, ada 11.553 warga yang mengungsi. Dengan rincian, Kecamatan Titehena dengan 5.587 orang, Wulanggitang 1.236 orang, Larantuka 707 orang, Demon Pagong 309 orang, Ile Mandiri 159 orang, Lewolema 159 orang dan Ilebuira 127 orang. Sedangkan di kabupaten lain, Sikka dan Maumere total warga mengungsi mencapai 3.411 orang. Korban meninggal dunia berjumlah 9 warga, luka berat 31, luka ringan 32.