reporter-channel – PoliEco Digital Insights Institute (Pedas) menyelenggarakan riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 dengan menggunakan Tools Menara Digital Monitoring pada periode bulan April 2023.
Dalam riset, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk menjadi 6 besar parpol yang diekspose di media sosial (medsos) dan juga media massa.
Direktur Pedas Anthony Leong memaparkan pada periode April 2023 menunjukan bahwa PDI-P memuncaki ekspos parpol dengan presentase 21,6% atau 62.763 data, disusul Partai Gerindra dengan 20,8% dengan 60.439 data, posisi ketiga Partai Demokrat dengan 10,2% atau 29.638 data, keempat Partai Golkar dengan 10,1% atau 29.348 data, kelima Partai Nasdem dengan 9,8% atau 28.476 data, keenam PKS dengan 7,8% atau 22.665 data, ketujuh Perindo dengan 5,1% atau 14.819 data, dan kedelepan PKB dengan 4,5% atau 13.076 data. Sisannya di bawah 2,3% data.
“Kesembilan PSI dengan 2,4% (7.019 data), kesepuluh PAN dengan 1,8% (5.201 data), kesebelas PPP dengan 1,4% (4.118 data), kedua belas Partai Buruh 1,2% (3.487 data), ketiga belas PBB dengan 1,2% (3.487 data), keempat belas Partai Ummat 1,1% (3.196 data), dan terakhir Partai Hanura 1,0% (2.906 data),” terang Anthony dalam paparan survei di Menara Digital, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023).
Selain itu, Perbincangan Pilpres 2024 berkaitan Jokowi, yang dimana Jokowi disebut sibuk ngurus capres. Presiden Jokowi melakukan endorse pada calon tertentu, Jokowi dinilai ikut bermain dalam memenangkan dan menjegal capres dan cawapres 2024, sehingga Jokowi dengan posisinya saat ini mampu mendorong kandidat yang ia restui sebagai pemegang tongkat estafet 2024-2029.
Kecenderungan pengaruh Jokowi yang disebut oleh sejumlah tokoh dan ahli berdampak pada peningkatan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia, dengan menunjukan bahwa elektabilitas Ketum Gerindra menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan para pesaingnya.
Berkaitan dengan Presiden Jokowi yang dianggap tidak netral pada gelaran kontestasi pilpres mendatang, cuitan warganet menganggap keberpihakan jokowi terhadap salah satu calon menjadi perbincangan di linimasa twitter.
Anthony menjelaskan bahwa Pedas menggunakan riset metode analisis data dan pendekatan ilmiah untuk menyelidiki dan menganalisis pergerakan suara pemilih. Pedas mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk survei opini publik, analisis media sosial, berita, artikel.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan motivasi pemilih dalam mendukung atau menolak kandidat calon presiden dan wakil presiden.