reporter-channel – Polisi mendatangi kantor DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Senin siang untuk memeriksa sejumlah saksi, terkait kasus ratusan warga yang mengalami keracunan makanan nasi kotak.
Selain korban keracunan nasi kotak, saksi yang diperiksa yaitu pegawai sekertariat Dprd hingga anggota DPRD yang berada di lokasi kejadian. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Sejumlah anggota penyidik dari satreskrim polres Cimahi, mendatangi kantor DPRD kota Cimahi Senin (24/7/2023) siang.
Para penyidik terlihat langsung memasuki beberapa ruangan untuk memeriksa sejumlah saksi terkait kasus keracunan yang membuat ratusan warga Padasuka, Cimahi dirawat di sejumlah rumah sakit.
Diantara saksi yang diperiksa diantaranya sekertaris dprd kota cimahi, Totong Solehudin, beserta staf dan sejumlah anggota DPRD.
Anggota DPRD kota Cimahi yang diperiksa penyidik adalah mereka yang berada di lokasi kejadian saat ratusan warga mengkonsumsi makanan pada 23 Juli 2023.,
Polisi masih menutup rapat hasil penyelidikan, karena pemeriksaan marathon masih terus dilakukan termasuk ke pihak kelurahan dan juga pengelola katering makanan.
Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan, untuk investigasi kasus keracunan tersebut pihaknya membentuk tim gabungan sesuai perintah dari Kapolres Cimahi, kemudian melakukan klarifikasi kepada Setwan DPRD Kota Cimahi dan Lurah Padasuka.
“Kami belum tahu cateringnya dimana karena masih pengumpulan data dari Setwan dan Lurah. Nanti mengalir apakah betul kejadian itu disebabkan makanan yang dibagikan saat reses atau lainnya,” ujar Luthfi.
Polisi juga masih menunggu hasil uji sampel makanan yang dikonsumsi korban dari laboratorium.
Sementar itu, sekertaris DPRD kota Cimahi memastikan kegiatan reses salah satu anggota DPRD dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan, yang mengundang ratusan warga telah sesuai aturan.
Tercatat, 5 orang staf sekertaris DPRD kota Cimahi yang mendampingi kegiatan reses, ikut menjadi korban keracunan.
Dalam kasus keracunan makanan ini, tercatat 267 warga Padasuka menjadi korban dan dirawat di 5 rumah sakit setempat serta posko darurat aula kelurahan.
Para korban mengkonsumsi makanan berupa nasi, ayam, telor hingga sayuran pada 22 Juli 2023. namun warga mengalami gejala mual, muntah, kemudian pusing hingga diare. sebagian korban sudah pulih sementara puluhan warga lainnya masih dirawat.