reporter-channel – Tim gabungan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, dan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri masih terus melakukan penyelidikan, terkait kasus kepemilikan dan penjualan senjata api ilegal di platform jual beli online.
Berawal dari tertangkapnya pelaku berinisial R, oleh pihak kepolisian yang merupakan residivis dengan kasus jual beli senpi ilegal.
Dari situlah polisi melakukan pengembangan dan penyelidikan terhadap maraknya senjata api ilegal di wilayah Jawa Barat tersebut.
“Pelaku R, residivis jual beli senpi ilegal pernah ditangkap Resmob Polda Metro Jaya pada tahun 2017,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (19/8/2023).
Hasil dari pengembangan tersebut, polisi berhasil menangkap satu orang pelaku lainnya yang berinisial ANR di Garut, Jawa Barat, Jumat (18/8/2023).
“Mempunyai peran pernah melakukan transaksi senpi ilegal yang dipesan oleh R,” jelas Hengki.
Setelah ANR ditangkap, polisi juga kembali melakukan pengembangan yang membuahkan hasil dengan tertangkapnya pelaku TRR di Sumedang, Kawa Barat.
Dari hasil penyelidikan terhadap TRR, polisi menjelaskan bahwa pelaku TRR ini memiliki peran sebagai pembuat atau perakit senpi ilegal.
“Satu orang tersangka TRR ini yang mempunyai peran membuat dan merakit senjata api ilegal,” jelas Hengki.
Polisi tidak selesai sampai disini saja, namun mereka tetap melakukan pengembangan penyelidikan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sebelumnya Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku penjual senpi ilegal yang dipasarkan secara online atau melalui e-commerce.
Hal itu diungkap Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Jumat (18/8/2023).
Hengki menyebut kasus ini terungkap lewat informasi intelijen dan kerja sama dengan Puspom TNI AD sejak Juni 2023.
“Sejak bulan Juni, kami berkolaborasi dengan Puspom Angkatan Darat (AD) melakukan serangkaian penyelidikan dan penangkapan terhadap jaringan peredaran senjata api ilegal yang mengatasnamakan institusi Angkatan Darat dan Kementerian Pertahanan,” kata Hengki.