reporter-channel – Josh Paul, seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mundur dari jabatan setelah “dipaksa” memasok alutsista ke Israel. New York Times memberitakan bahwa pengunduran diri Pejabat Kemlu AS di biro yang mengawasi pengiriman senjata, itu adalah bentuk protes atas keputusan Washington mengirim senjata dan amunisi ke Israel dalam perang antara Israel dengan Palestina.
Paul adalah Direktur Kongres dan Urusan Publik untuk Biro Urusan Politik-Militer Kementerian Luar Negeri AS selama lebih dari 11 tahun. Dia mengatakan alasannya mundur adalah karena dukungan “satu pihak” dalam pemerintahan Presiden Joe Biden mengarah pada keputusan kebijakan yang “berpandangan sempit, destruktif, tidak adil, dan bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut di depan umum.”
Dukungan Amerika baik untuk tanggapan dan untuk status quo pendudukan, menurut Paul dalam surat pengunduran dirinya, hanya akan menyebabkan penderitaan yang semakin dalam bagi rakyat Israel dan Palestina. “Saya khawatir kita mengulangi kesalahan yang sama yang telah kita buat beberapa dekade terakhir ini, dan saya menolak untuk menjadi bagian tersebut lebih lama lagi,” ujarnya.
Dalam sebuah wawancara, Paul mengatakan Israel memutus pasokan air, makanan, obat-obatan medis, serta listrik ke Jalur Gaza, sebuah langkah yang mencerminkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Menurut dia, harus ada aturan yang bisa menjauhkan AS dari tangan pelanggar HAM seperti yang dilakukan Negeri Zionis.
Masalah dengan semua ketentuan itu menurut dia terletak pada cabang eksekutif yang membuat keputusan bahwa pelanggaran HAM telah terjadi. “Keputusan untuk membuat ketentuan tidak terletak pada beberapa entitas akademis nonpartisan, dan tidak ada insentif bagi preseden untuk benar-benar menentukan apa pun,” ujarnya.
Paul menilai memberikan Israel senjata, pada akhirnya tak akan memberikan keuntungan apa-apa bagi kepentingan AS. “Pemerintahan ini, saya pikir, mengetahui hal itu lebih baik dan memahami beberapa kompleksitas. Namun [AS] tak mempertimbangkan hal tersebut saat membuat keputusan kebijakan,” ucapnya.
Selama ini Amerika Serikat terus mendukung Israel. Washington selalu membela Israel dengan memasok persenjataan untuk membantu Tel Aviv melawan Hamas. Meski mendukung Israel, AS mewanti-wanti negara itu untuk tidak mengambil langkah yang terlalu jauh, yang bisa membuat Israel sendiri rugi. Kareba itu, Washington mendesak Israel untuk membatasi kematian di antara warga sipil. (HW)