reporter-channel – Aparat desa Mandalasari dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa larang bertamu dan jenguk wanita yang lahirkan anak tidak merasa hamil.
KPAID larang jenguk karena si ibu, Heni Nuraeni mulai kelelahan dan depresi menghadapi orang yang terus datang ke rumahnya.
Bahkan untuk menjaga kondisi Heni Nuraeni aparat desa sampai memasang tulisan sementara kunjungan ke ibu Heni ditutup. Siapapun tidak diperkenankan, tanpa izin kepala desa Mandalasari dan KPAID kabupaten Tasikmalaya, di depan rumahnya.
Ketua KPAID kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, setelah 5 hari melahirkan, kondisinya terus turun karena banyak orang yang datang.
“Kedatangan orang yang tiba-tiba membuatnya kaget, terusik dan alami depresi,” kata Ato.
Rumah Heni Nuraeni (28 thn) di desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, kabupaten Tasikmalaya mendadak ramai didatangi orang setelah viral di media sosial dirinya melahirkan anak ke-3 tanpa merasakan hamil, Sabtu (18/7/2020).
1 jam sebelum melahirkan, sekitar jam 20.00 WIB, Heni merasakan perutnya membesar dan adanya gerakan di dalam. Kepada suami, Heni memberitahu bahwa perutnya mulas.
Lalu sang suami memanggil dukun beranak, 1 jam kemudian Heni melahirkan seorang bayi laki-laki dengan berat 3.4 Kg.