reporter-channel – Menjelang bulan Ramadhan persediaan beras mulai langka. Saat ini sudah meluas sampai ke pasar tradisional, Magetan, Jawa Timur.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, di bulan Ramadhan selain langka, harga beraspun pasti mahal. Sehingga membuat warga rela antri berjam-jam untuk membeli beras dengan harga normal. Puluhan ibu-ibu terpaksa antri berdesakan untuk membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga normal, yaitu Rp.11 Ribu per/kilogram.
Hari ini Rabu (21/2/2024) Badan Urusan Logistik (Bulog) sempat mengirim stok beras ke-15 kios dengan jumlah masing-masing 125 karung berisi 5 Kg untuk mengurangi beras langka. Karena itu harus dijual dalam seminggu, jadi penjualannya dibatasi 70 karung perhari, sehingga menyebabkan banyak orang yang tidak kebagian.
Seperti yang diungkapkan Weni, salah satu warga yang ikut antri beras namun tidak kebagian.
“Itu loh masih ada tapi beli ngga dikasih. Saya antri lama tidak dapat, alasannya sudah habis. Susah mas nyari beras, penyebabnya mahal,” ucap Weni.
Berbeda dengan yang diutarakan para pedagang beras. Menurut mereka, pembeli maunya dikeluarkan semua bahkan sampai ada yang bolak-balik beli.
“Pasti di jual tapi pembeli itu mintanya dikeluarkan semua kadang ada yang bolak balik di sini sampai antri, itu karena pasokan kurang,” kata Tri Purwanti.
Warga memilih membeli beras dari Bulog karena saat ini harga beras di beberapa pasar tradisional di daerah Magetan mencapai 17 Ribu/perliter.