reporter-channel – Panas terik menyengat yang terjadi selama musim kemarau panjang tahun ini, tak lain karena di pengaruhi oleh fenomena elnino dari Australia, Samudra Pasifik serta Samudra Hindia.
Pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal lewat tiupan angin kering mengakibatkan suhu udara terasa bertambah panas .
Badan Metereologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) perkirakan pemanasan akibat fenomena elnino masih akan berlangsung hingga Maret 2024 mendatang .
Namun musim kemarau justru di prediksi akan berakhir pada akhir Oktober bulan ini , sehingga memasuki awal November telah terjadi transisi ke musim hujan .
Menurut kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, jika di bandingkan tahun 2019 lalu , pengaruh elnino kali ini dampaknya lebih kecil dan teekendali , terlebih jika di bandingkan dengan elnino kuat pada 2015 lalu, dimana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi jauh lebih parah .
“Kalau dibandingkan El Nino 2019 dengan saat ini, dampaknya lebih kecil dan lebih terkendali. Apalagi dibanding El Nino kuat yang karhutlanya lebih parah,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2023.
BMKG juga sejak Februari 2023 lalu telah melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan , dengan melakukan teknologi modifikasi cuaca hingga ratusan kali .
Tujuannya untuk membasahi lahan gambut , sehingga hot spot yang rawan terjadinya kebakaran bisa di minimalisir .
Selain itu , BMKG bekerja sama dengan BNPB dan BRIN juga telah membangun posko teknologi modifikasi cuaca yang tersebar di Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan.
Sasaran berikutnya bukan hanya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan , tetapi juga memulihkan kualitas udara. BMKG perkirakan pemanasan suhu