reporter-channel – Anggota DPRD Bangkalan berinisial FR yang diduga terlibat perkelahian massal dengan menggunakan senjata tajam di Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura, masih buron. FR menghilang setelah dinyatakan jadi tersangka oleh polisi bersama 7 orang lainnya. Keterlibatan anggota DPRD dalam perkelahian berdarah menyebabkan nama baik DPRD Bangkalan tercoreng dan mengagetkan anggota dewan lainnya. Salah satunya Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Bangkalan, Fadlur Rosi, Selasa (20/6/2023).
“Setelah pers rilis yang diadakan Polres Bangkalan, Kami kaget, terpukul dan tidak menyangka yang bersangkutan keterlibat dalam kasus tersebut,” ucap Rosi.
” Saya Sebagai ketua BK, dan masuk bagian dari wakil rakyat, tetap mengedepankan asas praduka tak bersalah. Karena apapun yang dilakukan dalam kasus hukum harus dilalui proses hukum dan pembuktianya di pengadilan,” ujarnya.
Fadlur Rosi menambahkan, semenjak tejadinya kasus penganiyaan di Desa Tanah Merah Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura, FR sudah tidak pernah terlihat di kantor DPRD. Apalagi setelah dinyatakan tersangka oleh polisi.
” Sejak adanya kejadian, yang bersangkutan sudah tidak masuk kantor,” tambahnya
” BK tidak bisa memproses apapun karena yang bersangkutan masuk kedalam ranah hukum. Kecuali di BK DPRD Bangkalan, bisa dilakukan proses ketika ia melanggar kode etik, tapi ini kan masalah hukum,” katanya.
Sebelumnya, telah terjadi kasus perkelahian antara warga Desa Tanah Merah Laok dengan Warga Desa Baipajung yang terjadi di Desa Tanah Merah Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura, Minggu lalu ( 4/6/2023 ). Peristiwanya menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya terluka akibat sabetan senjata tajam. Polisi menetapkan 8 tersangka dan 2 diantaranya masih buron.
Berikut nama 8 tersangkanya: warga Desa Baipajung AD (55), SM (42), SKB (44) dan SMS (48). Warga Desa Tanah Merah Laok HF (51), AS (36), HMT (45) dan FR (40).